Pemkab Sumenep Genjot Ekonomi Daerah Lewat Sektor Unggulan dan Inovasi

JATIM ZONE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, berupaya memperkuat perekonomian daerah di tengah kebijakan efisiensi anggaran.

Langkah strategis diambil dengan memaksimalkan potensi sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep, Arif Firmanto, mengatakan penguatan ekonomi lokal akan dilakukan melalui pendekatan berbasis wilayah, perluasan akses keuangan, peningkatan SDM, pengendalian inflasi, dan optimalisasi pendapatan daerah.

“Pendekatan ekonomi berbasis kawasan menjadi fokus utama. Sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata akan jadi tulang punggung kesejahteraan masyarakat,” jelas Arif, Sabtu 19 April 2025.

Dorong Inovasi dan Akses Keuangan

Arif menekankan pentingnya inovasi dan pemberdayaan masyarakat untuk menggerakkan sektor strategis. “Kami ingin sektor unggulan benar-benar menjadi penggerak ekonomi. Karena itu, partisipasi aktif masyarakat sangat kami dorong,” ujarnya.

Melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Pemkab berkomitmen memperluas jangkauan layanan keuangan hingga ke daerah terpencil. Program ini tidak hanya memudahkan akses keuangan, tetapi juga meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

“Dengan akses yang lebih terbuka, masyarakat bisa lebih mandiri mengatur ekonomi keluarga,” tambah Arif.

Fokus pada SDM dan Stabilitas Ekonomi

Pemkab juga meningkatkan kualitas SDM melalui pengembangan pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan. “Ini fondasi agar masyarakat lebih kompetitif dan berkontribusi pada pembangunan,” jelasnya.

Di sisi lain, Pemkab mengikuti arahan nasional untuk menekan inflasi di kisaran 2,5% ±1%, guna menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.

Intensifikasi PAD dan Pembiayaan Alternatif 

Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemkab menggencarkan intensifikasi pajak dan retribusi, serta mengeksplorasi sumber pembiayaan alternatif.

“Semua langkah ini dirancang agar pertumbuhan ekonomi Sumenep berkelanjutan dan berbasis potensi lokal,” pungkas Arif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *