Pawai Annuqayah II Meriah! Daul Gelora Pesisir, Kuda Lumping, Drumband, Becak Hias hingga Macan Ngamok Guncang Lenteng Barat 

JATIM ZONE– Tradisi tahunan Haflatul Imtihan kembali semarak di berbagai sekolah dan pondok pesantren di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Perayaan ini merupakan bentuk rasa syukur atas selesainya proses belajar-mengajar selama satu tahun ajaran sekaligus menjadi ajang evaluasi prestasi siswa.

Salah satu yang akan menggelar perayaan meriah adalah Madrasah Annuqayah II Lenteng Barat.

Pada hari puncak Haflatul Imtihan, Kamis, 03 Juli 2025, Madrasah Annuqayah II mengadakan pawai karnaval spektakuler yang melibatkan para siswa, guru dan alumni.

Pawai akan dimulai pukul 13.00 WIB dari halaman Madrasah Annuqayah II, menyusuri rute menuju Pasar Jumatan, dan kembali lagi ke lapangan madrasah sebagai titik akhir.

Acara ini diperkirakan selesai pada pukul 16.30 WIB. Berbagai atraksi budaya dan seni akan ditampilkan dalam parade tersebut, seperti musik daul dari grup Gelora Pesisir, pertunjukan kuda lumping, tongtong prindapan, hingga penampilan drumband dari grup Faza Band.

Tak hanya itu, kelompok seni Macan Lapar dari Sanggar Kedaton juga akan turut ambil bagian, bersama rombongan mobil dan becak hias yang dirancang penuh kreativitas oleh para siswa dan warga.

Di malam harinya, suasana kian semarak dengan penampilan kembali dari grup musik daul Gelora Pesisir yang akan menghibur masyarakat melalui aksi panggung dan lagu-lagu khas daerah Madura.

Menurut Hasan Basri, salah satu alumni Annuqayah II, karnaval ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga momen penting yang dinantikan siswa setiap tahunnya.

“Karnaval ini ibarat hari raya bagi para siswa yang telah belajar sepanjang tahun. Ini bentuk apresiasi atas usaha mereka,” ujar Hasan Basri, Rabu, 3 Juli 2025.

Pria murah senyum ini menambahkan bahwa parade tersebut menjadi ruang kreatif bagi para siswa untuk mengekspresikan ide dan seni mereka melalui kostum, riasan, dan properti sesuai tema masing-masing.

Menariknya, sebagian peserta bahkan tampil menunggang kuda atau menaiki becak hias, terutama untuk siswa tingkat taman kanak-kanak yang belum memungkinkan berjalan jauh.

“Kegiatan ini melatih mental dan rasa percaya diri siswa untuk berani tampil, sekaligus mengasah jiwa seni mereka sejak dini,” tambahnya.

Pawai karnaval Annuqayah II Lenteng Barat menjadi bukti bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, tapi juga tentang merawat budaya dan membentuk karakter siswa melalui ruang ekspresi yang inklusif dan menggembirakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *