Mahasiswa KKN Universitas Annuqayah Latih Warga Olah Sisa Dapur Jadi Pupuk Organik

JATIM ZONE – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 22 Universitas Annuqayah berkolaborasi dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Gapura Barat menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik cair dari limbah dapur.

Pelatihan yang digelar Sabtu, 13 September 2025 itu bertujuan mengedukasi warga memanfaatkan sampah rumah tangga untuk menunjang pertanian yang lebih berkelanjutan.

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 30 anggota KWT setempat. Mereka mendapat pelatihan praktis mulai dari teori hingga praktek langsung mengolah sisa sayuran dan buah-buahan menjadi pupuk yang bernilai ekonomis.

Hafida Yusri, salah satu anggota KKN yang menjadi pemateri, menjelaskan bahwa limbah dapur yang sering diabaikan memiliki potensi besar jika diolah dengan benar.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin memperkenalkan cara sederhana dan efisien dalam mengelola sampah rumah tangga. Tujuannya tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi kesuburan tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia,” ujar Hafida.

Usai penyampaian materi, pelatihan dilanjutkan dengan praktek langsung. Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap tahapan, mulai dari pencampuran bahan-bahan organik hingga proses fermentasi.

Ketua KWT Gapura Barat, Laila, menyambut baik inisiatif para mahasiswa ini. Ia berharap pelatihan ini dapat mengubah pola pikir masyarakat dalam mengelola sampah.

“Kami sangat bersyukur atas ilmu yang diberikan. Semoga ini bisa menjadi awal dari perubahan bagi warga desa kami dalam memandang dan memanfaatkan sampah untuk pertanian,” kata Laila.

Dukungan juga datang dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) setempat, Dila. Ia mengapresiasi kontribusi positif mahasiswa KKN meski tidak berasal dari latar belakang pendidikan pertanian.

“Saya sangat mengapresiasi adik-adik KKN yang sudah menghadirkan kegiatan edukatif ini. Mereka membuktikan bahwa siapapun bisa menjadi generasi yang peduli terhadap isu lingkungan dan pengelolaan sampah,” tutur Dila.

Pihaknya berharap kegiatan kolaborasi antara akademisi dan kelompok tani ini dapat menjadi langkah awal menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mendorong pertanian organik yang berkelanjutan di Desa Gapura Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *