JATIM ZONE – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berkomitmen menjadikan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) 2025–2029 sebagai instrumen strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan gizi masyarakat.
Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto, menjelaskan bahwa RAD-PG dirancang untuk menyelaraskan pembangunan daerah dengan target nasional, khususnya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“RAD-PG merupakan rencana komprehensif yang memuat langkah-langkah konkret untuk meningkatkan ketahanan pangan dan perbaikan gizi masyarakat,” ujarnya dalam acara sosialisasi, Rabu, 16 April 2025.
Penyusunan RAD-PG melibatkan multi-pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat. Pendekatan kolaboratif ini diharapkan mendukung keberhasilan program.
Arif menekankan pentingnya sinergi antar instansi, seperti Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, dan Dinas Ketahanan Pangan. “Koordinasi yang solid menjadi kunci sukses implementasi RAD-PG,” tegasnya.
Meski demikian, dia mengakui adanya tantangan dalam pelaksanaan. “Diperlukan konvergensi program dan dukungan semua pihak agar RAD-PG berjalan optimal,” imbuhnya.
Sebagai langkah awal, Bappeda telah menggelar sosialisasi RAD-PG 2025–2029, sejalan dengan UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
“Kami mendorong kolaborasi seluruh pihak untuk mewujudkan pangan sehat, bergizi, dan aman, sekaligus menurunkan prevalensi stunting,” pungkas Arif.