JATIM ZONE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep memastikan pasokan gas elpiji 3 kilogram (kg) di wilayahnya tetap stabil meski terjadi peningkatan permintaan dalam beberapa pekan terakhir.
Hal ini disampaikan Kepala Bagian Perekonomian Setda Pemkab Sumenep, Dadang Dedy Iskandar, usai melakukan pemantauan langsung ke sejumlah agen dan pangkalan LPG.
“Distribusi LPG 3 kg berjalan lancar. Yang terjadi adalah lonjakan konsumsi, bukan kelangkaan,” tegas Dadang dalam keterangan resminya, Selasa, 10 Mei 2025.
Menurutnya, peningkatan permintaan dipicu oleh kebutuhan selama hari besar dan libur panjang, di mana masyarakat cenderung membeli lebih banyak dari biasanya. “Biasanya dua tabung per pembelian, kini bisa mencapai empat tabung,” ujarnya.
Antisipasi dengan Tambahan Kuota
Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Sumenep telah mengajukan tambahan kuota fakultatif ke PT Pertamina dan disetujui sebanyak 3.000 tabung. Tambahan pasokan tersebut telah mulai didistribusikan ke wilayah-wilayah yang mengalami peningkatan permintaan, dengan prioritas bagi masyarakat kurang mampu.
Dadang menegaskan, pihaknya akan memastikan distribusi tepat sasaran dan mengawasi praktik penjualan di lapangan.
“Kami imbau agen dan sub agen tidak menjual dalam jumlah besar ke pengecer tanpa kontrol. Pelaporan ke Pertamina akan dilakukan jika ada pelanggaran HET,” katanya.
Pengawasan Ketat dan Imbauan Publik
Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kg di Sumenep daratan ditetapkan Rp18.000 per tabung. Masyarakat diminta melaporkan jika menemukan penjualan di atas HET disertai bukti.
Pemkab juga mengingatkan pengecer untuk tidak membeli lebih dari 25-50 tabung kecuali berstatus pangkalan resmi, sesuai program *Satu Desa Satu Pangkalan*.
“Tidak perlu panik. Pasokan aman, dan subsidi LPG 3 kg diperuntukkan bagi masyarakat miskin. Mari gunakan sesuai kebutuhan,” pungkas Dadang.