Berita  

Rilis Terbuka Gema Puan kepada sang Patriot Prabowo

JATIM ZONE – Sudah berjalan 8 bulan sejak dilantik 20 Oktober 2024, Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8. Pelantikan tersebut, sekaligus menandai kerja Kabinet Merah Putih dan segala perangkat pemerintahan yang langsung bekerja tancap gas.

“Sampai hari ini, kita menyaksikan banyak sekali muka-muka baru yang duduk di pemerintahan baik di Kabinet, Komisaris, Direksi,”ungkap Aktivis 98, sekaligus Ketua Umum Gema Puan, Ridwan.

Ketum Gema Puan ini juga mempertanyakan relawan Prabowo yang berjibaku habis-habisan ikut berjuang dari awal, seperti Gema Puan.

Menurut Ridwan, Gema Puan merupakan salah satu relawan yang terdaftar di rumah pemenangan Prabowo di Slipi. Bahkan mendapatkan sertifikat relawan, baik di Slipi maupun di Imam Bonjol alamat rumah pemenangan Prabowo.

Masyarakat tahu, bahwa Gema Puan merupakan organ relawan yang cikal bakalnya relawan pendukung alias loyalis sejati Puan Maharani yang mendukung Capres 2024 dari PDI Perjuangan.

Itu terjadi karena Ketum PDI Perjuangan, Ibu Megawati mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres. Gema Puan tetap setia dengan prinsip dan loyalitas tinggi, menolak pencalonan Ganjar menjadi Capres PDI Perjuangan.

Seminggu sebelum PDIP mengumumkan capresnya, ia diminta oleh dua kader Partai Gerindra dan seorang rekannya yang telah lompat mendukung Prabowo untuk bergabung. Meski awalnya menolak demi menjaga loyalitas kepada Puan Maharani, tetapi akhirnya Gema Puan memutuskan mendukung Prabowo setelah PDIP resmi mencalonkan Ganjar.

“Dengan halus awalnya saya menolak, demi menjaga integritas, loyalitas dan kesetiaan saya kepada Mbak Puan Maharani. Meskipun ibu Megawati sebagai Ketum PDI Perjuangan belum mengumumkan Capres partainya. Walau pun saat itu saya tahu bahwa bukan Mbak Puan yang di usung melainkan Ganjar pesaingnya. Dikarenakan dalam mekanisme partai Mbak Puan tetap harus memberikan dukungan kepada Ganjar menjadi Capres PDI Perjuangan,” ungkapnya.

“Tapi saya meyakinkan dua kawan saya bahwa saya akan pasti mendukung prabowo tapi nanti setelah keluar pengumuman Capres dari PDI Perjuangan,” tambahnya.

Dalam proses perjalanan waktu, memang akhirnya betul PDIP mengumumkan Ganjar. Tapi Gema Puan belum bersikap. Tepatnya 25 Juni 2023, ia mendapat pesan WhatsApp dari Sekretaris rumah pemenangan, saudara Ricky Tamba memberi pesan, mengajak dan mengundangnya untuk organ relawan gema puan mendukung Prabowo.

“Saya mengamini dan tepatnya 26 juni 2023, saya beserta beberapa pengurus DPP Gema Puan mendatangi rumah pemenangan Prabowo di Slipi. Di sana kami di terima dengan hangat dan sangat baik sekali oleh 3 pengurus terasnya, yaitu Saudara Fauzi Badilla, Haris Motti dan Ricky Tamba perwakilan yang menghubungi saya.

Proses berjalan dan kami mengikuti prosedur dasar yang sudah ditetapkan,”paparnya.

Selanjutnya selama proses kampanye berlangsung Gema Puan memperkuat rumah pemenangan Prabowo di Imam Bonjol yang diketuai saudara Noel.

Proses berjalan terus, banyak dinamika yang merugikan Gema Puan secara eksistensi, tapi ia tidak ambil pusing dan tetap mengikuti proses kampanye sampe akhirnya Prabowo menang.

Setelah itu, sudah 8 bulan pihaknya menunggu hasil dari pemanggilan Gema Puan mendukung prabowo. “Saya sudah coba hubungi saudara Motti menanyakan kabar tersebut, beliau merespon dan menjanjikan seminggu lagi bertemu. Kita ketemu ya dan sabar ya bro,” ujar Ridwan.

Tapi sudah sebulan dirinya menunggu kepastian, tapi tidak kunjung ada jawaban.

“2-3 hari lalu kami coba WA dan langsung sekaligus hubungi ketiga saudara yang menyambut waktu itu, yaitu saudara Fauzi Badillah, Motti dan Tamba menanyakan perihal kelanjutan gema puan bagaimana bisa membantu pemerintahan prabowo. Tapi tetap kami tidak di gubris dan WA saya di abaikan, padahal sudah di baca,” paparnya.

Ridwan menegaskan, kekecewaan ini dipublikasikan karena Gema Puan merasa diabaikan setelah sebelumnya diundang untuk mendukung Prabowo.

“Mereka Lupa bahwa mereka yang mengundang kami untuk mendukung Prabowo dan mereka juga lupa bahwa kami membawa nama besar tokoh nasional, Ketua DPR RI, Mbak Puan Maharani,” ujarnya.

Lebih lanjut Ridwan memaparkan, bahwa sebenarnya ia tidak mau berisik dan mempublikasikan peristiwa yang tengah terjadi ini. Hanya saja ia terpaksa mempublikasikan karena Gema Puan merasa di remehkan.

‘Tapi kami terpaksa menyiarkan ini, karena bagaimana pun kami relawan yang punya harga diri dan kami sebagai loyalis mbak puan merasa di cuekin dan di remehkan,” tegasnya.

Melalui suara ini, Ridwan berharap pejabat tertinggi khususnya yang berwenang, Abang Dasco dan Pak Prabowo Subianto tahu bahwa ada Gema Puan yang juga harus diperhatikan dan di hargai, apalagi ada nama Puan Maharani di tubuh Gema Puan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *