Penulis : Mahrus Ali
JATIM ZONE – Mengenang sosok Syaifullah Ibnu Nawawi, senior sekaligus guru jurnalistik yang sangat menginspirasi selama saya berproses.
Mendengar kabar beliau meninggal dunia, saya sedikit tak langsung percaya. Apalagi, sebelumnya tidak pernah mendengar kabar apapun perihal penyakitnya.
Saya cukup kaget ketika melihat story Jurnalis Vivajatim, Kak Faishal ketika memposting bahwa telah wafat Pimred NU.online Syaifullah Ibnu Nawawi.
Kabar ini membuat saya kaget tak kepalang. Rasa sedih menyelimuti, air mata juga tak terbendung membasahi pipi. Saya hanya bisa berdoa, semoga amalnya diterima dan dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT.
Saya kenal Syaifullah Ibnu Nawawi saat masih kuliah di Surabaya. Beliau adalah kawan karib Kakak Saya. Kebetulan waktu itu, kakak saya aktif di majalah Aula.
Bahkan, saya sering diajak ngopi bareng di Kantin PWNU Jatim oleh Kakak dan almarhum waktu itu.
Sosok almarhum adalah panutan. Beliau adalah pribadi yang sangat sabar dan telaten dalam menberikan arahan dan masukan. Tak terkecuali dalam hal kepenulisan terutama penulisan pemberitaan.
“Baca yang sudah terbit dan bandingkan dengan tulisan mu yang sebelum di edit” itulah kata-kata yang kerap kali terlontar.
Saya bersaksi almarhum Syaifullah Ibnu Nawawi adalah orang baik. Semoga amal ibadahnya diterima disisinya dan berkumpul dengan para muasssin NU.